GoodLooking dalam pandangan Islam

Di dunia yang serba cepat dan terhubung saat ini, penampilan sering kali dianggap sebagai indikator utama dari kecantikan dan daya tarik seseorang. Namun, dalam pandangan Islam, konsep “goodlooking” atau penampilan menarik tidak hanya terbatas pada aspek fisik semata, tetapi melibatkan dimensi yang lebih mendalam dan spiritual.

Penampilan Fisik dan Kecantikan

Dalam Islam, kecantikan fisik memiliki tempat, tetapi tidak dianggap sebagai satu-satunya ukuran dari nilai atau martabat seseorang. Rasulullah Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.” (Hadis riwayat Muslim)

Ini menekankan bahwa meskipun penampilan fisik memiliki nilai dan penting dalam konteks sosial, kecantikan sejati dalam Islam diukur berdasarkan karakter, akhlak, dan kedekatan seseorang dengan Allah.

Kecantikan dalam Akhlak dan Karakter

Kecantikan dalam pandangan Islam lebih berfokus pada akhlak dan karakter individu. Seorang Muslim dianggap “goodlooking” tidak hanya berdasarkan penampilan fisik tetapi juga pada perilaku dan sifat baik yang mereka miliki. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman dalam Surah Al-Ankabut (29:69): “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, sungguh, Kami akan menunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” Ini menunjukkan bahwa usaha untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah adalah bentuk kecantikan yang lebih tinggi.

Menjaga Penampilan dengan Etika Islami

Islam mengajarkan pentingnya menjaga penampilan diri dengan cara yang sesuai dengan syariat. Ini termasuk menjaga kebersihan, berpakaian sopan, dan tidak berlebihan dalam berhias. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.” (Hadis riwayat Muslim) Hadis ini menggarisbawahi bahwa merawat diri dan penampilan dengan cara yang baik dan sopan adalah bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan ciptaan Allah.

Kecantikan yang Berpadu dengan Kesadaran Spiritual

Konsep “goodlooking” dalam Islam juga melibatkan kesadaran spiritual. Penampilan yang baik adalah cerminan dari keseimbangan antara menjaga fisik dan memperbaiki hati. Ini mencakup kebajikan seperti kejujuran, kedermawanan, dan kasih sayang. Dalam Surah Al-Hujurat (49:13), Allah berfirman: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu.” Ini menunjukkan bahwa kecantikan sejati terletak pada ketakwaan dan kesalehan, bukan hanya pada penampilan fisik.

Menghindari Kesombongan

Dalam Islam, penting untuk menghindari kesombongan atau merasa superior karena penampilan fisik. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa kesombongan adalah salah satu dosa besar. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, beliau bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan.” (Hadis riwayat Muslim) Oleh karena itu, meskipun menjaga penampilan adalah hal yang baik, tidak boleh sampai mengarah pada sikap sombong atau merendahkan orang lain.

Penutup: Kecantikan Sejati

Akhirnya, dalam pandangan Islam, “goodlooking” tidak hanya tentang bagaimana seseorang terlihat secara fisik, tetapi lebih pada bagaimana seseorang berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain. Kecantikan sejati adalah perpaduan antara penampilan fisik yang terjaga, akhlak yang baik, dan kedekatan dengan Allah. Ini adalah bentuk harmoni antara menjaga diri secara lahiriah dan memperbaiki diri secara batiniah.

Dengan memahami bahwa kecantikan dalam Islam mencakup dimensi yang lebih dalam, seorang Muslim dapat lebih menghargai nilai sejati dari penampilan dan karakter. Ini membantu membangun masyarakat yang lebih baik, di mana nilai-nilai spiritual dan moral lebih diutamakan daripada penampilan fisik semata.