Keberadaan kita dimuka bumi ini tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk beribadah kepada Allah semata. Hal ini sesuai dengan QS AZ- Zariyat ayat 56 yang artinya” Tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKU”. Beribadah disini bukan semata mata diartikan sebatas pada ibadah pokok seperti shalat, zakat, puasa dan sejenisnya, namun lebih luas. Artinya semua aspek kehidupan yang dijalani oleh manusia mulai dari mau tidur hingga bangun tidur seluruhnya yang mendapatakan keridhoan Allah Ta’ala. “Inna sholatii wanuzukii wamahyaa ya wamamati lillahi rabbil’alaamiin” sesungguhnya shalatku ibadahku,hidup dan matiku hanyalah ditujukan semata pada Allah Rabb semesta alam.
Disinilah yang membedakan kita sebagai orang yang beriman dan mereka yang tidak beriman. Seluruh amalan sekecil apapun akan bernilai pahala disisi Allah taa’la sementara bagi yang kafir sebaliknya tidak ada nilainya sama sekali,meski melakukan amalan baik yang banyak. Oleh sebab itu kita sebagai makhluk yang bertauhid semestinya selalu ridho dan bangga dalam menjalani setiap episode kehidupan. Baik itu yang menyenangkan maupun menyusahkan, mudah maupun sulit ,lapang maupun sempit. Karena yakin betul… semua tidak terlepas dari kehendak dan kuasa Allah ta’ala.
Ingat sebuah hadist tentang keajaiban seorang mukmin, dimana “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.”(HR.Muslim,no.2999)
Wallahuta’ala ‘alam.
Leave a Review