

Bisakah kita berkumpul kembali dengan pasangan kita di surga kelak?
Suami istri akan bersatu kembali dengan pasangannya di surga kelak bahkan bersama anak keturunannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala :
” Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedkitpun pahala amal (kebajikan) mereka.” (QS. Ath Thur: 21).
Allah menceritakan diantara do’a malaikat pemikul ‘Arsy, “Ya Rabb kami masukanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang shalih diantara nenek moyang mereka, istri2 dan anak keturunan mereka. Sungguh Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ghafir: 8)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “الله Ta’ala akan mengumpulkan mereka berserta anak keturunannya agar menyejukkan pandangan mereka karena berkumpul pada satu kedudukan yang berdekatan. Sebagaimana firman الله, yang artinya,
“Dan orang-orang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka.”
Artinya, akan الله samakan mereka pada satu kedudukan agar mereka (orang yg berkedudukan lebih tinggi) merasa tenang. Bukan dengan mengurangi kedudukan mereka yang lebih tinggi, sehingga bisa setara dengan mereka yang rendah kedudukannya, namun dengan الله angkat derajat orang yang amalnya kurang, sehingga disamakan dia dengan derajat orang yang banyak amalnya. Sebagai bentuk karunia dan kenikmatan yang الله berikan.
Said bin Jubair mengatakan, “Tatkala seorang mukmin memasuki surga maka ia akan menanyakan tentang bapaknya, anak-anaknya dan saudara-saudaranya dimanakah mereka? Maka dikatakan kepadanya bahwa mereka semua tidak sampai pada derajatmu di surga. Maka orang mukmin tersebut menjawab ‘Sesungguhnya pahala amal kebaikanku ini untukku dan untuk mereka.’ Maka mereka (keluarganya) dipertemukan pada satu kedudukan dengannya.” (Tafsir Ibn Katsir, 4/73). Wallahu’alam bishowab
Leave a Review