Ingin Dapat Ampunan Allah?

Siapa yang menanam dia akan menuai. Begitulah semestinya hukum yang berlaku. Seseorang yang menanam kebaikan maka ia akan mendapatkan kebaikan ,sedangkan siapa yang menanam keburukan maka ia akan mendapatkan keburukan pula. Setiap hari sebagai manusia kita perlu instropeksi diri/ muhasabah diri. Apakah selama ini banyak perbuatan buruk atau baik yang kita lakukan. bukan hanya kepada Allah saja tapi juga kepada sesama manusia. Sebagai makhluk sosial setiap hari kita berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain. Interaksi yang terjadi bisa saja menimbulkan dampak yang kurang baik. diantaranya adalah menimbulkan permusuhan . Mungkin karena satu dan lain hal yang bersifat sepele lantas membuat kita marah dan dendam dengan teman atau orang lain tersebut. Hal ini membuat rugi diri kita rugi dunia rugi pula diakherat. Apa kerugian dunianya? dada terasa sumpek hati nggak tenang apalagi bila ingat kejadian yang tak mengenakan, diakhirat pun juga rugi yakni tak akan mendapatkan kebaikan karena nggak dapat ampunan. Ada sebuah kisah yang terjadi pada Abu Bakar Assidiq Ra dimana beliau suatu hari marah dengan Mastoh. Mastoh adalah orang yang sudah sejak sekian lama mendapatkan pertolongan dan bantuan dari Abu Bakar Assidiq namun ternyata ikut menyampaikan berita bohong berkaitan dengan putri Abu Bakar yang dituduh melakukan selingkuh. Padahal kenyataanya tidak..! berita bohong yang disebarluaskan oleh barisan orang munafik dan juga mastoh ini membuat Abu bakar Assidiq marah dan berjanji tak akan membiayai hidup dan mencukupi kebutuhan Mastoh lagi. Adanya peristiwa ini lantas Allah menurunkan Qs An Nuur ayat 22 yang artinya : “Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”.