Seputar Keimanan

Keimanan itu mempunyai cabang-cabang. Sebagaimana kekufuran juga bercabang-cabang. Sabar merupakan salah satu cabang keimanan. Dalam kesabaran ada ridha terhadap musibah dan itu akan melahirkan hidayah الله
“Tidaklah ada sebuah musibah yang menimpa kecuali dengan izin الله. Dan barang siapa yang beriman kepada الله (bersabar) niscaya الله akan memberikan hidayah kepada hatinya. الله lah yang maha mengetahui segala sesuatu.” (QS At Taghaabun: 11)
Syaikh Muhammad bin Abdul ‘Aziz Al Qar’awi mengatakan, “Di dalam ayat ini الله subhanahu wa ta’ala menginformasikan bahwa seluruh musibah yang menimpa seorang individu di antara umat manusia, baik yang terkait dengan dirinya, hartanya atau yang lainnya hanya bisa terjadi dengan sebab takdir dari الله. Sedangkan ketetapan takdir الله itu pasti terlaksana tidak bisa dielakkan. الله juga menyinggung barang siapa yang tulus mengakui bahwa musibah ini terjadi dengan ketetapan dan takdir الله niscaya الله akan memberikan taufik kepadanya sehingga mampu untuk merasa ridho dan bersikap tenang tatkala menghadapinya karena yakin terhadap kebijaksanaan الله. Sebab الله itu Maha Mengetahui segala hal yang dapat membuat hamba-hambaNya menjadi baik. Dia juga Maha Lembut lagi Maha Penyayang terhadap mereka.” (Al Jadiid, hal. 313).
Dari ayat di atas kita dapat memetik banyak pelajaran berharga, di antaranya adalah:

  • Keburukan itu juga termasuk perkara yang sudah ditakdirkan ada oleh الله, sebagaimana halnya kebaikan.
  • Penjelasan agungnya nikmat iman. Iman itulah yang menjadi sebab hati dapat meraih hidayah dan merasakan ketenteraman diri.
  • Penjelasan tentang ilmu الله yang meliputi segala sesuatu.
  • Balasan suatu kebaikan adalah kebaikan lain sesudahnya.
  • Hidayah taufik merupakan hak prerogatif الله ta’ala.