Bijak Menyikapi Peringatan BMKG

Menyikapi peringatan BMKG terkait potensi gempa megathrust dengan bijak memerlukan keseimbangan antara usaha manusiawi dan kepasrahan kepada takdir Allah. Dalam Islam, kita diajarkan untuk berikhtiar (berusaha) dengan sungguh-sungguh dan juga bertawakkal (berserah diri) kepada Allah. Berikut beberapa langkah bijak dalam menyikapi peringatan BMKG tersebut:

1. Berusaha untuk Memahami dan Mengikuti Peringatan

Sebagai langkah pertama, umat Islam dianjurkan untuk memahami informasi yang diberikan oleh BMKG dan lembaga terkait. Ini adalah bagian dari ilmu yang bisa bermanfaat untuk melindungi diri dan orang lain. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barangsiapa yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka Allah akan memahamkannya dalam agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Peringatan dari BMKG adalah upaya manusia untuk memberikan informasi dini agar masyarakat siap menghadapi bencana. Islam mengajarkan kita untuk mengambil manfaat dari pengetahuan dan teknologi yang ada, karena itu merupakan bagian dari ikhtiar yang diajarkan dalam agama.

2. Persiapan Fisik dan Material

Mempersiapkan diri secara fisik adalah bagian penting dari ikhtiar. Langkah-langkah yang bisa diambil antara lain:

  • Memastikan struktur bangunan kuat: Membangun atau memperbaiki rumah sesuai dengan standar bangunan tahan gempa.
  • Mengikuti latihan evakuasi: Bersama keluarga atau masyarakat, penting untuk mengikuti panduan evakuasi jika gempa benar-benar terjadi.
  • Mempersiapkan peralatan darurat: Seperti persediaan air, makanan, obat-obatan, dan perlengkapan darurat lainnya.

Ini adalah bagian dari upaya menjaga keselamatan, sebagaimana Allah memerintahkan dalam Al-Qur’an:

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah: 195)

3. Berdoa dan Meningkatkan Ketaatan

Selain usaha fisik, dalam Islam kita juga diajarkan untuk selalu berdoa dan meningkatkan ketaatan kepada Allah. Ketika ada peringatan tentang potensi bencana, umat Islam diingatkan untuk introspeksi diri, bertaubat, dan memperbaiki amal ibadah. Ini adalah bentuk tawakkal setelah melakukan usaha. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At-Talaq: 3)

Beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika menghadapi bahaya, di antaranya adalah:

“Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, la hawla wa la quwwata illa billah.”
(“Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.”) (HR. Abu Dawud)

4. Saling Mengingatkan dan Membantu Orang Lain

Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk saling peduli terhadap sesama. Menyikapi peringatan bencana, kita perlu membantu orang-orang di sekitar kita agar mereka juga siap, terutama mereka yang lebih rentan, seperti anak-anak, orang tua, atau mereka yang memiliki keterbatasan. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (QS. Al-Ma’idah: 2)

5. Tetap Tenang dan Tidak Panik

Islam mengajarkan pentingnya bersikap tenang dan tidak panik dalam menghadapi musibah. Panik hanya akan membuat situasi semakin buruk dan memperbesar risiko. Umat Islam diajarkan untuk selalu bersikap sabar dan tawakkal, serta tetap menjaga hati agar tidak larut dalam ketakutan yang berlebihan. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya orang yang paling besar ujiannya adalah para nabi, kemudian orang-orang saleh, kemudian yang lebih menyerupai mereka, dan kemudian yang lebih menyerupai mereka.” (HR. Tirmidzi)

Musibah, termasuk gempa bumi, bisa menjadi ujian, dan Islam mengajarkan pentingnya menghadapi ujian dengan kesabaran dan keimanan yang kuat.

6. Tawakkal kepada Allah

Setelah segala upaya dilakukan, Islam mengajarkan bahwa kita harus menyerahkan hasilnya kepada Allah. Manusia hanya bisa berusaha, namun hasil akhir ada di tangan Allah. Menghadapi potensi bencana alam, kita diajarkan untuk bersandar kepada Allah dan yakin bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari takdir-Nya.

Tawakkal adalah bentuk keimanan yang harus ada setelah kita berusaha maksimal. Seperti yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ:

“Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung, yang pergi di pagi hari dengan perut kosong, dan pulang di sore hari dengan perut kenyang.” (HR. Tirmidzi)

Dengan demikian, menyikapi peringatan BMKG terkait gempa megathrust secara bijak melibatkan kombinasi antara usaha manusiawi (ikhtiar), kepatuhan terhadap arahan para ahli, serta ketawakalan penuh kepada Allah. Islam mengajarkan bahwa usaha dan doa adalah dua hal yang harus dilakukan beriringan agar kita dapat menghadapi segala musibah dengan kekuatan iman dan kesabaran.