Tidak ada manusia di dunia ini yang luput dari kesalahan dan kekhilafan.
Mari kita cermati salah satu hadits Rasulullah ﷺ yang berbunyi, “Setiap anak adam (manusia) berbuat kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” (H.R. At Tirmidzi).
Hadits ini menjelaskan kepada kita, bahwa sebaiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertaubat, yaitu orang yang berjanji pada الله dan dirinya sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut.
Sepatutnya kita bersyukur, karena sampai detik ini الله masih menutupi seluruh kesalahan2 kita dari orang2. Akan sangat mudah bagi الله untuk membongkar segala aib yang kita miliki, jika الله berkehendak. Lalu akan sangat mudah bagi الله membalikkan posisi seseorang yang awalnya dipuja2, akan tetapi karena aib tersebut ia pun menjadi orang yang direndahkan dan dihinakan.
Kita harus berintrospeksi dan menghisab diri sendiri untuk memperbaikinya. Umar bin Khaththab a berpesan, “Hisablah dirimu sebelum diri kamu sendiri dihisab, dan timbanglah amal perbuatanmu sebelum perbuatanmu ditimbang.”
Seringkali kita meyakini bahwa segala kemuliaan yang kita miliki ini berasal dari usaha kita sendiri. Kita lupa bahwa ada الله yang terus menutupi segala aib kita di hadapan manusia. Kita tak sadar akan tersebut, sehingga membuat kita menjadi lupa diri.
Ingatlah sahabatku Mulia yang kita punya ini bisa jadi bukan karena kebaikan kita, tetapi karena الله masih menutup aib2 kita. Mungkin tidak hanya sekali, namun berulangkali الله telah menutup dosa2 kita.
Maka, pertanyaan-pertanyaan ini seharusnya kita tanyakan pada diri kita sendiri.
Apakah kita nampak baik di hadapan orang lain?
Apakah semua itu karena begitu banyaknya kebaikan yang kita lakukan?
Atau karena الله telah menutupi aib kita?
اَستغفرُالله العَظـيم
Manusia Tempat Salah dan Lupa
Apa reaksimu?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Leave a Review