Menjemput Momentum Syawal: Saatnya Bangkit dan Melanjutkan Amal

Bulan Syawal hadir setelah Ramadhan usai. Ia bukan hanya penanda bahwa kita telah selesai menjalankan puasa sebulan penuh, tetapi juga menjadi momen pembuktian: apakah kita benar-benar menjadi pribadi yang bertakwa sebagaimana tujuan utama Ramadhan?

Dalam Syawal, ada semangat baru. “Syawal” sendiri berarti menaikkan atau meningkatkan. Maka setelah ditempa oleh puasa, qiyamul lail, tilawah, dan sedekah di bulan Ramadhan, kita didorong untuk terus meningkatkan kualitas iman dan amal. Inilah saatnya konsistensi diuji dan keistiqamahan dimulai.

1. Puasa Enam Hari di Bulan Syawwal

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkannya dengan enam hari di bulan Syawwal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.”
(HR. Muslim)

Ini adalah peluang emas! Meski Ramadhan telah pergi, Allah masih memberikan pintu-pintu keutamaan bagi hamba-Nya yang ingin tetap dekat dengan-Nya.

2. Memperbaiki Hubungan dan Merajut Silaturahmi

Lebaran menjadi momen indah untuk saling memaafkan. Namun jangan berhenti hanya pada kata “minal ‘aidin wal faizin”. Jadikan Syawwal sebagai bulan merajut kembali hubungan yang mungkin sempat renggang. Mengunjungi saudara, menyapa tetangga, menyambung komunikasi yang lama terputus—itu semua adalah amal yang sangat dicintai Allah.

3. Melanjutkan Semangat Kebaikan

Apakah kita rajin shalat malam di Ramadhan? Lanjutkan, walau hanya dua rakaat witir sebelum tidur. Apakah kita giat bersedekah? Teruskan walau dengan jumlah yang sedikit. Apakah kita semangat membaca Al-Qur’an? Jangan berhenti.

Ramadhan telah melatih kita. Dan Syawwal menguji sejauh mana latihan itu membekas dalam diri kita.

4. Menata Ulang Hidup

Syawwal juga bisa menjadi momen untuk reset. Apa target hidup kita? Apa prioritas yang selama ini terabaikan? Apakah kita lebih sibuk mengejar dunia daripada akhirat? Saatnya untuk kembali menata langkah.


Penutup

Mari jadikan bulan Syawwal sebagai bulan peningkatan, bukan penurunan. Jangan biarkan semangat kebaikan hanya menjadi milik Ramadhan. Justru kini saatnya kita menunjukkan bahwa kita lulus dari “madrasah Ramadhan” dan siap menjadi hamba Allah yang lebih baik.

Selamat menjemput keberkahan Syawwal. Mari terus melangkah dalam kebaikan!