Shalat Ibadah Prioritas Utama

Dalam sebuah hadits, Rasulullah ‎ﷺ bersabda “Islam dibangun di atas lima pilar: Syahadat bahwa tidak ada tuhan (yang hak) kecuali الله dan Muhammad adalah utusan الله, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan” (HR. Al Bukhari, Muslim)
Dalam kesempatan lain Rasulullah ‎ﷺ bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.” Maka tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan agama.
Syariat Shalat adalah satu-satunya syariat yang Nabi ‎ﷺ menerimanya dengan cara yang berbeda. Langsung berjumpa denganNya tanpa perantara. Wahyu ini tidak diterima di bumi sebagaimana syariat lainnya. Bahkan Rasulullah ‎ﷺ meminta keringanan dalam menunaikannya. 
Kenapa shalat itu tak boleh ditinggalkan?
Karena shalat adalah amal yang akan ditanyai di hari perhitungan nanti. Dari Abu Hurairah ra berkata: “Aku mendengar Nabi ‎ﷺ bersabda: “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik ia benar-benar telah beruntung dan sukses. Dan jika shalatnya rusak benar2 telah celaka dan merugi.”(HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).
Sholat itu masalah prioritas, bukan masalah bisa atau gak bisa.
Kalau kita tidak memprioritaskannya,
akan selalu ada ratusan alasan untuk meninggalkannya.
Tidakkah kita merasa gemetar, saat ditanya tentang sudahkah kita shalat.
Bagaimana kita menjawab pertanyaan saat dihisab kelak. Apakah kita termasuk orang yang menegakkan shalat atau mengabaikannya.
Tentu, kita tak ingin diri ini celaka, dan berakhir dengan penyesalan. Semoga hidayah Allah selalu kita dapatkan. Wallahu’alam Bishowab.