Mengatasi sifat mudah baperan (bawa perasaan) dalam Islam dapat dilakukan dengan pendekatan yang menekankan pengendalian emosi, kesabaran, dan memahami hakikat kehidupan. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil menurut ajaran Islam:
1. Memperbaiki Niat dan Memahami Tujuan Hidup
Islam mengajarkan untuk selalu menjaga niat dan memahami bahwa hidup ini adalah ujian. Ketika seseorang merasa baper atau tersinggung, kita bisa mengingatkan diri bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari takdir Allah. Allah berfirman:
“Dan Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Baqarah: 155)
2. Berdoa dan Memohon Perlindungan dari Allah
Salah satu cara untuk mengatasi perasaan baperan adalah dengan berdoa agar diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian. Rasulullah SAW mengajarkan doa untuk memohon perlindungan dari perasaan negatif:
“Ya Allah, jadikanlah hatiku lapang, tenang, dan jauhkan dari perasaan negatif.” (Doa ini bisa dipanjatkan setiap saat).
3. Meningkatkan Kesabaran
Islam sangat menekankan pentingnya sabar dalam menghadapi segala ujian, baik berupa kata-kata atau perbuatan yang bisa menyinggung perasaan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (Q.S. Al-Anfal: 46)
Dengan meningkatkan kesabaran, seseorang akan lebih mudah menghadapi perasaan baperan dan tidak cepat tersinggung.
4. Berusaha Memaafkan dan Mengikhlaskan
Islam mengajarkan untuk selalu memaafkan orang lain dan mengikhlaskan hati. Ketika merasa baperan, cobalah untuk mengingat bahwa setiap orang berbuat sesuai dengan kemampuan dan pandangan mereka. Allah berfirman:
“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka agar Allah mengampuni kamu?” (Q.S. An-Nur: 22)
5. Berusaha Mengontrol Emosi
Islam mendorong umatnya untuk selalu mengendalikan emosi. Rasulullah SAW bersabda:
“Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat mengalahkan orang lain dalam pertarungan, tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mengelola amarah dan perasaan baper dapat membantu kita tetap tenang dalam menghadapi berbagai situasi.
6. Memperbaiki Hubungan dengan Orang Lain
Dalam Islam, komunikasi yang baik sangat dianjurkan. Apabila merasa tersinggung, lebih baik berbicara dengan orang tersebut secara langsung dengan cara yang baik dan santun, tanpa emosi. Rasulullah SAW mengajarkan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan penuh kasih sayang.
7. Menjaga Hati dan Berzikir
Perasaan baperan sering kali muncul akibat hati yang tidak tenang. Mengingat Allah dengan berzikir dan membaca Al-Qur’an dapat menenangkan hati dan menghilangkan perasaan baperan. Allah berfirman:
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (Q.S. Ar-Ra’d: 28)
8. Menjaga Jauhnya dari Fitnah
Untuk menghindari perasaan baperan, hindarilah hal-hal yang dapat memicu konflik atau fitnah, seperti gosip, percakapan yang tidak konstruktif, atau sikap yang saling menjatuhkan. Rasulullah SAW bersabda:
“Jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan menerapkan prinsip-prinsip di atas, seseorang dapat lebih mudah mengatasi perasaan baperan dan menjalani hidup dengan lebih tenang, sabar, dan penuh kasih sayang.
Leave a Review