Isra Mi’raj: Perjalanan Agung Nabi Muhammad SAW dan Hikmahnya dalam Kehidupan

Isra Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menjadi tonggak iman dan spiritualitas umat Muslim di seluruh dunia. Peristiwa ini tidak hanya menjadi bukti mukjizat Nabi Muhammad SAW, tetapi juga mengandung pelajaran mendalam tentang keimanan, perjuangan, dan hubungan manusia dengan Sang Pencipta.

Apa Itu Isra Mi’raj?

Isra Mi’raj adalah perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW yang terjadi dalam satu malam, melibatkan dua fase: Isra dan Mi’raj. Isra adalah perjalanan horizontal dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Sementara itu, Mi’raj adalah perjalanan vertikal dari Masjidil Aqsa menuju langit ketujuh hingga Sidratul Muntaha, tempat Nabi bertemu langsung dengan Allah SWT.

Peristiwa ini disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an, salah satunya pada surah Al-Isra ayat 1:

“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra: 1)

Kronologi Peristiwa Isra Mi’raj

  1. Isra: Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa Dalam Isra, Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh Allah SWT menggunakan Buraq, sebuah makhluk yang lebih cepat dari kilat. Dalam perjalanan ini, Nabi SAW ditemani oleh Malaikat Jibril AS. Setibanya di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melaksanakan shalat dan menjadi imam bagi para nabi yang telah mendahului beliau.
  2. Mi’raj: Pendakian ke Langit dan Dialog dengan Allah SWT Setelah Isra, Nabi Muhammad SAW naik ke langit bersama Malaikat Jibril AS. Dalam Mi’raj, Nabi bertemu dengan beberapa nabi di setiap lapisan langit, seperti Nabi Adam AS di langit pertama, Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS di langit kedua, hingga Nabi Ibrahim AS di langit ketujuh. Puncak perjalanan ini adalah di Sidratul Muntaha, tempat Nabi menerima perintah shalat lima waktu langsung dari Allah SWT.

Hikmah dan Makna Isra Mi’raj

  1. Keimanan yang Mendalam Isra Mi’raj adalah ujian besar bagi keimanan umat Islam saat itu. Peristiwa yang di luar logika manusia ini membuat sebagian orang meragukan kebenaran Nabi Muhammad SAW, bahkan beberapa murtad. Namun, para sahabat setia, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, membuktikan keimanannya dengan percaya sepenuhnya kepada Nabi. Dari sinilah muncul gelar “Ash-Shiddiq” untuk Abu Bakar.
  2. Shalat sebagai Tiang Agama Salah satu inti utama dari Isra Mi’raj adalah turunnya kewajiban shalat lima waktu. Perintah ini menunjukkan betapa pentingnya shalat dalam kehidupan seorang Muslim. Shalat bukan hanya ibadah fisik, tetapi juga cara untuk menjaga hubungan spiritual dengan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:“Shalat adalah tiang agama. Barang siapa yang mendirikannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkannya, maka ia telah merobohkan agama.”
  3. Kesatuan Umat Islam Dalam perjalanan Isra, Nabi Muhammad SAW memimpin shalat bersama para nabi. Hal ini menjadi simbol persatuan umat manusia dalam ketauhidan kepada Allah SWT. Masjidil Aqsa sebagai tujuan Isra juga menunjukkan hubungan kuat antara tiga agama besar: Islam, Kristen, dan Yahudi.
  4. Kesabaran dalam Menghadapi Ujian Isra Mi’raj terjadi setelah tahun-tahun penuh kesedihan bagi Nabi Muhammad SAW, seperti wafatnya Khadijah RA dan Abu Thalib, dua orang yang sangat mendukung dakwahnya. Peristiwa ini menjadi hiburan sekaligus penguat semangat Nabi untuk terus berdakwah meski menghadapi berbagai tantangan.
  5. Kedekatan dengan Allah SWT Dalam Mi’raj, Nabi Muhammad SAW mencapai tempat yang tidak dapat dicapai oleh makhluk lain, yaitu Sidratul Muntaha. Ini mengajarkan bahwa setiap Muslim memiliki kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, doa, dan amal saleh.

Relevansi Isra Mi’raj di Era Modern

Isra Mi’raj tidak hanya peristiwa sejarah, tetapi juga relevan dalam kehidupan modern. Di era yang penuh dengan tantangan materialisme, individualisme, dan tekanan hidup, peristiwa ini mengingatkan umat Islam untuk selalu menjaga hubungan dengan Allah SWT. Shalat sebagai hadiah utama dari Isra Mi’raj menjadi pengingat agar kita selalu melibatkan Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Selain itu, semangat Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi ujian hidup dapat menjadi teladan bagi umat Islam dalam mengatasi berbagai masalah, baik dalam pekerjaan, keluarga, maupun kehidupan sosial.

Kesimpulan

Isra Mi’raj adalah perjalanan agung yang sarat dengan makna dan pelajaran bagi umat Islam. Peristiwa ini meneguhkan iman, memperkuat semangat, dan memberikan panduan hidup yang abadi melalui kewajiban shalat lima waktu. Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita diajak untuk menjadikan Isra Mi’raj sebagai inspirasi dalam meningkatkan hubungan dengan Allah SWT, memperkuat ukhuwah Islamiyah, dan menjalani kehidupan dengan penuh kesabaran serta keikhlasan.

Semoga peristiwa Isra Mi’raj senantiasa menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu meneladani perjuangan Rasulullah SAW dan menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan keimanan. Wallahu a’lam.