Seharusnya kita lebih berjuang untuk akhirat, dunia ini hanya sebagai perantara menuju amal akhirat.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa yang begitu gila dengan dunianya, maka itu akan memudaratkan akhiratnya. Siapa yang begitu cinta akhiratnya, maka itu akan mengurangi kecintaannya pada dunia. Dahulukanlah negeri yang akan kekal abadi (akhirat) dari negeri yang akan fana (dunia).” (HR. Ahmad, 4:412)
Bukankah dunia dan akhirat harus seimbang, begitu mungkin teori yg kita terima.
Mari renungkan ayat ini: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan الله kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (QS. Al Qashshash: 77).
Dalam Tafsir Al-Jalalain disebutkan:
“Janganlah engkau tinggalkan nasibmu di dunia yaitu hendaklah di dunia ini engkau beramal untuk akhiratmu.”
Para ulama tetap maksudkan, bukanlah seimbangkan dunia dan akhirat. Namun, jadikanlah dunia ini perantara menuju akhirat.
“Kami banyak melihat orang yang mengejar akhirat dia mendapatkan pula dunianya. Namun kami tidak melihat ada seseorang yang mengejar dunia tapi dia mendapat akhirat bersama dunianya”
(Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu)
Semoga الله beri taufik dan hidayah bagi kita
Leave a Review