Manusia bisa lebih baik atau buruk

Saat penciptaan manusia selain Allah berikan nafsu ,akal juga wahyu. dengan wahyu yang ada maka akal akan dibimbing agar bisa menjadi pengendali dan pemandu bagi hawa nafsu. bila terarah dengan baik maka manusia tersebut kedudukannya akan lebih baik dari malaikat, sebaliknya bila nafsunya mengalahkan akal maka posisinya sebagai manusia melorot menjadi rendah dan hina bahkan lebih hina dari binatang ternak. Hawa nafsu dan akal memang akan terus berseteru saling mengalahkan satu dan yang lainnya. manusia yang baik adalah manusia yang bisa menempatkan akal diatas nafsu ada bimbingan wahyu yang dijadikan sebagai sarana untuk melangkah dan melakukan aktifitas apapun dimuka bumi. Sebelum bertindak dan melakukan sesuatu senantiasa ditimbang timbang dulu antara maslahat dan madharat , antara apakah sebagai larangan dari RabbNya atau diperbolehkan. bila hal itu menjadi larangan maka akan menghindari sejauh mungkin agar Allah senantiasa ridha terhadapnya. Meski barangkali peluang dan kesempatan untuk berbuat terbuka lebar ,namun karena sudah dipandu oleh wahyu akalnya maka tidak berani melakukan takut akan konsekuensi berupa dosa. Ada juga type manusia yang hanya memperturutkan hawa nafsunya. yang penting tertarik dan suka untuk melakukan maka akan diterjang semua aturan dari Allah subhanahu wata’ala. Yang penting ada hasrat dan keinginan yang membuncah maka tak menghiraukan lagi apakah hal itu sebagai anjuran atau larangan, apakah hal tersebut dilarang atau diperbolehkan oleh RabbNya. inilah type manusia yang rendah dan hina bahkan lebih sesat dari binatang ternak. Hal ini bisa dilihat dalam Qs Al Araf ayat 179. Oleh karena itu dalam kehidupan dunia yang fana ini tentu kita berharap semua akan baik baik saja pada akhirnya. Maka tak bisa dipungkiri terus mengedepankan akal berdasarkan bimbingan wahyu dari Allah ta’ala agar diri kita sebagai manusia lebih terhormat kedudukannya dibandingkan dengan malaikat dan terhindar dari julukan seburuk buruk makhluk yang Allah ciptakan. Wallahu’ta’ala ‘alam.