

Dalam hidup ini, kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan. Kadang harapan tak sejalan dengan kenyataan, rencana melenceng dari hasil, dan doa tak serta merta dikabulkan seperti yang kita harapkan. Namun, di balik semua itu, ada satu sikap yang mampu menjaga hati tetap tenang: ridho terhadap ketentuan Allah.
Apa Itu Ridho?
Ridho adalah sikap menerima dengan lapang dada segala ketetapan Allah, baik yang kita sukai maupun yang tidak. Ridho bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan keyakinan bahwa apa pun yang Allah tetapkan adalah yang terbaik untuk kita, meski akal belum bisa memahaminya.
Allah berfirman:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216)
Ridho dalam Kebahagiaan dan Kesusahan
Mudah bagi kita untuk bersyukur dan ridho saat kondisi menyenangkan: rezeki lancar, keluarga harmonis, karier menanjak. Tapi ujian sebenarnya adalah saat kita tetap ridho di tengah kesempitan: ketika sakit, kehilangan, kegagalan, atau cobaan hidup datang bertubi-tubi.
Ridho bukan berarti kita tidak boleh sedih. Nabi Muhammad ﷺ pun menangis saat kehilangan orang yang beliau cintai. Namun, di balik kesedihan itu, beliau tetap ridho kepada takdir Allah. Inilah pelajaran penting: kesedihan manusiawi, tapi ridho adalah pilihan hati yang beriman.
Manfaat Ridho dalam Kehidupan
- Hati Tenang
Orang yang ridho tidak mudah gelisah. Ia tahu segala sesuatu berada di bawah kendali Allah yang Maha Bijaksana. - Terhindar dari Syirik Tersembunyi
Tidak ridho bisa membuat hati protes kepada takdir, bahkan menyalahkan Allah. Ridho menjaga kita dari penyakit hati ini. - Dimuliakan di Dunia dan Akhirat
Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa ridho terhadap ketetapan Allah, maka Allah akan ridho kepadanya.”
(HR. Tirmidzi)
Bagaimana Melatih Ridho?
- Perkuat tauhid – Yakini bahwa Allah Maha Tahu dan Maha Sayang.
- Perbanyak doa dan dzikir – Minta kepada Allah agar diberi hati yang tenang dan lapang.
- Belajar dari kisah para nabi dan orang saleh – Mereka adalah teladan tertinggi dalam keridhoan terhadap ujian hidup.
- Jangan bandingkan hidupmu dengan orang lain – Karena setiap takdir punya jalannya masing-masing.
Ridho kepada Allah adalah bentuk tertinggi dari keimanan dan cinta. Ketika kita mampu menerima apa pun yang Allah tetapkan dengan hati yang tenang, itulah saat kita benar-benar merdeka dari dunia. Karena kita yakin: di balik setiap ketetapan-Nya, selalu ada hikmah, dan tak ada satu pun yang sia-sia.
“Jika engkau ridho dengan pilihan Allah, maka engkau tidak akan pernah kecewa.”
(Imam Ibn Qayyim Al-Jauziyyah)
Leave a Review